Posted by : Edi Sumarno
Friday, 12 September 2014
EDIS BLOG - Tidak bisa dipungkiri lagi jika jejaring sosial tengah mengambil dunia. Saat ini hampir seluruh pengguna smartphone telah memiliki akun di jejaring sosial. Dampak yang ditimbulkan pun beragam, tidak hanya positif saja, negatifnya pun beragam. Namun, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tetap fokus pada sisi positifnya.
Dalam sebuah pidato di New York, Obama mengungkapkan jika jejaring sosial meningkatkan perhatian publik terhadap berbagai macam 'penderitaan' yang tengah dirasakan oleh manusia dari berbagai belahan dunia, seperti perang dan terorisme. Namun, Obama tetap berpikir jika dunia lebih aman dari pada 20 tahun yang lalu.
Jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook memang dapat dengan mudah menyampaikan sebuah berita seperti 'perang' antara Rusia dan Ukraina atau Israel dan Hamas lebih cepat. Memantik tanggapan serta perhatian dunia dengan cara yang lebih efisien. Semua orang, bahkan yang bukan siapa-siapa pun dapat berperan aktif menyuarakan pendapatnya di jejaring sosial.
Hal ini lah yang dianggap titik tolak perubahan masyarakat dunia oleh Presiden Obama. Presiden yang semasa kecilnya pernah tinggal di Indonesia tersebut berpendapat bila dunia sejatinya sudah 'kacau' sebelum jejaring sosial muncul. Jejaring sosial hanya mengambil peran untuk menunjukkannya pada seluruh orang.
Presiden Obama juga menyakinkan masyarakat Amerika jika seluruh masalah yang tengah dihadapi oleh dunia belum mengancam negara mereka. Dengan kombinasi nilai-nilai 'luhur' Amerika, upaya diplomasi, dan dukungan militer, Obama yakin semua masalah dapat diatasi,Mashable (30/08).
Post a Comment