Saturday, 11 October 2014
Pemerintahan Kabupaten Pelalawan propinsi Riau, bekerja sama dengan PT Navigat Energi, perusahaan dari Belanda untuk menambah daya elektrifikasi. Sebelumnya, daya elektrifikasi wilayah ini hanya 21 persen. Tetapi di 2014, telah mencapai 80 persen. "Ini berarti terjadi peningkatan 59 persen," ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan, Yumardi di Pangkalan Kerinci Minggu (12/10).
Pada 2011 masyarakat kabupaten Pelalawan yang bisa merasakan listrik hanya di angka 21 persen. Pertumbuhan didorong setelah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) beroperasi. Gas untuk pembangkit itu dipasok dari PT Energi Mega Persada, perusahaan gas yang beroperasi di wilayah Pelalawan.
Dia menceritakan, 2012 lalu, Pemkab Pelalawan melalui BUMD Tuah Sekata rampung membangun PLTMG di kawasan Langgam, sekitar 15 kilometer arah Barat Pangkalan Kerinci, ibukota Kabupaten Pelalawan,.
PLN, kata dia, membeli daya Langgam Power, konsorsium antara Tuah Sekata dan PT Navigat Energi dan dialirkan ke masyarakat sejak awal Januari tahun lalu. PT Navigat sendiri adalah perusahaan asing yang berasal dari Negara Belanda, yang menyediakan pembangkit itu.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, awalnya di Kabupaten Pelalawan hanya berdiri lima mesin pembangkit. Mesin tersebut mampu menghasilkan daya 15 megawatt. Tapi sejak bulan lalu, mesin bertambah menjadi 12 pembangkit.
Untuk menghidupi lima mesin, Energi Mega Persada memasok gas 3 million metric british termal unit (MMBTU) per hari. "Ketersediaan gas masih bisa menghidupi semua mesin itu hingga 25 tahun sampai 30 tahun mendatang," kata Harris.
Dari 12 mesin itu, kata dia, baru 10 unit yang beroperasi dan bisa menghasilkan daya 35 megawatt. Sementara ini, pasokan listrik hanya diprioritaskan untuk masyarakat Pelalawan. Tapi, lanjut Bupati, jika PLN akan mendistribusikan listrik itu ke daerah tetangga seperti Pekanbaru dan Inhu, Langgam Power telah siap. "Yang jelas, ketersediaan daya yang 35 megawatt tadi belum semua terpakai," katanya.
Post a Comment