Posted by : Edi Sumarno
Monday, 10 November 2014

"Tidak ada percakapan. Kedua presiden hanya menyapa satu sama lain," kata Sekretaris Pers Putin, Dmitry Peskov, seperti dilansir stasiun televisi Russian Today, hari ini, Selasa (11/11).
Pelbagai media massa menilai situasi ini tidak wajar. Indikasi hubungan tidak sehat antara kedua pemimpin diyakini masih terjadi. Apalagi Amerika tahun ini menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia, akibat agresi di Krimea, Ukraina.
Situasi makin runyam akibat insiden penembakan pesawat MH17, yang diduga kuat akibat misil buatan Rusia diserahkan pada gerilyawan lokal di pedalaman Ukraina. Gara-gara itu, keanggotaan Rusia di Forum G8 dicabut sementara.
Seperti dilansir surat kabar the New York Times, Putin mengecam Obama Agustus lalu. "Putin menelepon Obama dan mengatakan sanksi tidak produktif terhadap stabilitas internasional," kata salah satu pejabat tinggi AS.
Obama, mengikuti sikap para pemimpin dunia Barat lainnya untuk menjaga jarak pada Putin, yang mewakili potensi adi daya dari Timur. Inggris, Jerman, dan Prancis sudah menyatakan kebijakan Rusia, terutama di Krimea, membawa instabilitas. Bahkan kelompok pro-demokrasi meyakini Putin dengan gayanya yang agresif adalah pemicu Perang Dunia ke-3.
Adapun tensi antara Obama-Putin bisa sedikit lega hari ini. Keduanya dijadwalkan harus saling bicara karena mengikuti forum bilateral, seperti diumumkan Kantor Berita RIA Novosti.
"Akan kami sampaikan, bilamana kedua presiden akhirnya berinteraksi lebih dalam terkait isu-isu bilateral yang dibahas," kata salah satu pejabat Rusia.
Namun, ada pula pengamat yang menilai lawatan tiga hari Obama ke Beijing bukan untuk mempengaruhi Putin. Sebaliknya, tur ini memang benar-benar upaya Amerika mencairkan hubungan dengan China.
Amerika-China masih berkonfrontasi soal perjanjian perdagangan. Obama pun punya mimpi buruk pada 2009, saat pertama kali melawat ke sana. Wawancaranya disensor, pertemuannya dengan warga pun tidak disiarkan.
Itu sebabnya, the New York Times mengatakan target Obama akan lebih fokus pada meraih simpati warga China. Ini terbukti dari pernyataan Amerika bahwa visa khusus bisnis dan pelajar akan ditambah satu tahun dari aturan sekarang. Ada kesan, Obama tidak akan banyak beramah-ramah dengan Presiden China Xi Jinping.
Kesimpulannya, situasi masih canggung antara Barat-Timur di APEC tahun ini.
Post a Comment