Posted by : Edi Sumarno
Monday, 22 September 2014
Menanam pohon sebagai investasi tiket masuk surga bukan kalimat yang berlebihan. Dengan menanam pohon tanpa kita sadari kita pun telah menanam investasi jangka panjang untuk memperoleh tiket masuk surga. Bahkan ketika kita telah meninggal pun pahala dari menanam pohon ini (insa Allah) akan terus mengalir.
Sebatang pohon yang ditanam dan dirawat hingga tumbuh akan memberikan manfaat yang besar. Bukan hanya untuk orang yang menanam pohon saja namun juga kepada orang-orang di sekitar pohon. Bahkan kepada berbagai makhluk dan organisme lainnya.
Sebagian kecil manfaat dari sebatang pohon di antaranya adalah:
- 
Pohon menghasilkan oksigen. Rata-rata sebatang pohon mampu menghasilkan oksigen hingga 1,2 kg perhari. Bahkan sebatang pohon trembesi mampu menghasilkan 78 kg O2 perharinya (28,48 ton/tahun). Padahal seorang manusia rata-rata menghirup 0,5 kg O2 perharinya. Berapa banyak manusia dan hewan yang terbantu dari sebatang pohon?.
 - 
Akar pohon menyerap air hujan ke tanah, mencegah air meluap menjadi banjir saat musim penghujan dan mengikat air sehingga menjadi cadangan air tanah yang dapat digunakan hingga musim kemarau. Setiap orang membutuhkan air untuk minum dan aneka kebutuhan lainnya termasuk untuk bersuci (wudlu).
 - 
Pohon menghasilkan buah, daun, batang, kayu, akar, dan biji yang dapat dimakan dan dimanfaatkan.
 
Dari sedikit manfaat itu saja bisa kita 
bayangkan berapa banyak orang perharinya yang mendapatkan manfaat dari 
sebatang pohon yang telah kita tanam. Seandainya dibuat hitungan kasar; 
Dalam sehari pohon tersebut dimanfaatkan oleh 2 orang untuk bernafas, 1 
orang untuk minum, dan 1 orang untuk wudlu bukankah kita telah 
bersedekah kepada 4 orang. Padahal pohon mampu hidup puluhan hingga 
ratusan tahun. Semakin banyak yang memperoleh manfaat bukankah pahala 
yang kita terima akan semakin besar dan tiket masuk surga.
Menanam pohon investasi surga
Menanam Pohon Sebagai Shodaqoh Jariyah.
 Menanam pohon dapat dianggap sebagai sedekah (shodaqoh) jariyah 
layaknya menyumbang pembangunan masjid, maupun mewakafkan tanah. Apalagi
 jika penanaman pohon itu memang dimaksudkan untuk kepentingan umum 
seperti menanam pohon di tepi jalan atau hutan (Perlu diingat hari lingkungan hidup 2011 ini mengambil tema “Hutan Penyangga Kehidupan”).
Shodaqoh jariyah mempunyai arti 
memberikan harta benda miliknya di jalan Allah yang mempunyai manfaat 
hingga jangka panjang. Apa harta benda yang kita berikan saat menanam 
pohon? Benih, tenaga, dan biaya menanam dan merawat pohon itu. Di jalan 
Allah?. Pohon menguragi pencemaran udara
 sehingga udara yang dihirup membuat orang mampu mencari nafkah. Air 
menjadikan orang dapat bersuci hingga bisa melaksanakan ibadah.
Padahal saya pernah mendengar sebuah hadits sahih yang berbunyi “ketika
 seorang anak adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga
 perkara, yang pahala dari amal itu tetap mengalir walau dia telah 
meninggal dunia, yang pertama dalah shodaqoh jariah, yang kedua adalah 
ilmu yang bermanfaat, dan yang ketiga adalah anak yang sholih dan 
sholihah yang mau mendoakan kedua orang tuanya” (H.R Muslim).
Dari hadits Rasulullah tersebut 
mengandung arti bahwa ibadah seperti salat, puasa, haji dan lainnya akan
 terputus amalnya ketika orang tersebut meninggal karena begitu 
meninggal seseorang itu pastinya tidak akan bisa salat, puasa maupun 
haji. Namun ada tiga jenis ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim, 
yang meski pun dia sudah wafat, pahala ibadah itu tetap saja terus 
mengalir kepadanya. Tiga ibadah itu adalah anak sholeh yang selalu 
mendoakannya, ilmu yang bermanfaat, dan shodaqoh jariyah.
Seperti halnya sobat membangun masjid di 
mana selama masjid itu masih digunakan untuk ibadah sobat memperoleh 
pahala atau dengan memyumbangkan kursi roda ke rumah sakit di mana 
setiap orang sakit menggunakannya sobat mendapat pahala, saat sobat 
menanam pohon pun sama. Setiap orang berteduh di bawahnya, menghirup 
oksigen yang dihasilkannya, meminum air yang disimpannya setiap itu pula (insa Allah) sobat memperoleh pahala.
Sungguh nikmat ketika kita telah 
meninggal namun point-point pahala kita terus bertambah lantaran 
sebatang pohon yang dengan ikhlas kita tanam dan rawat hingga tumbuh 
terus memberikan manfaat. Sebuah investasi tanpa henti untuk memperoleh tiket surga.
Referensi dan gambar:
- 
generusmagetan.wordpress.com/2011/03/23/shodaqoh-jariyah-bagian-1/
 - 
Gambar: http://www.wahdah.or.id
 
Post a Comment