Posted by : Edi Sumarno
Friday, 12 September 2014
EDIS BLOG - Saat membeli dan mulai mengembangkan situsantivirus VirusTotal di tahun 2012 lalu, mungkin tidak terselip di benak Google jika situs antivirus tersebut justru dimanfaatkan oleh para hacker. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Situs VirusTotal adalah website pemindai virus atau malware gratis secara online yang dapat dengan mudah digunakan untuk melacak keberadaan virus pada data-data yang kita simpan. Cara penggunaannya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu mengunggah data yang dicurigai mengandung virus dan VirusTotal akan secara otomatis memeriksanya.
Ironisnya, situs tersebut diketahui dipakai oleh para hacker untuk melakukan tes terhadap virus atau malware yang mereka buat sebelum disebar ke dunia maya atau melancarkan 'cyber attack'. Dengan cerdiknya, hacker-hacker tersebut mengunggah data berisi virus ke dalam VirusTotal. Jika virus tersebut masih bisa terdeteksi, hacker akan terus merubah kodenya sampai virus itu lolos tes VirusTotal, Engadget (02/09).
Sang penemu dari kegiatan percobaan virus via VirusTotal, Brandon Dixon, juga sudah mewanti-wanti Google untuk memberikan perhatian ekstra terhadap kasus ini. Google dapat membuat sistem VirusTotal lebih sensitif terhadap kegiatan upload data berisi virus yang mencurigakan. Sebab, menurut Dixon, para hacker seringkali mengunggah virus dalam jumlah besar.
Perusahaan teknologi terbesar tersebut juga bisa memanfaatkan 'coding' virus yang masuk ke VirusTotal untuk membuat sistem proteksi yang lebih baik. Kabar buruknya, para hacker yang cukup pintar menyembunyikan identitasnya itu, ternyata juga 'membangkitkan' virus lama yang mungkin saja sudah diperbarui ketika masuk tes VirusTotal untuk kembali menghajar internet.
sumber :merdeka.com
Post a Comment