Posted by : Edi Sumarno
Wednesday, 24 September 2014
Apple diprediksi akan cukup sukses dengan metode
pengesahan pembayaran online menggunakan pemindai sidik jari,
mengandalkan teknologi Touch ID. Di negara tetangga, Kanada, ada sebuah
startup yang tengah mengembangkan metode pengesahan yang lebih canggih
lagi, yakni dengan detak jantung.
Startup asal Kanada bernama Byonym memberikan solusi autentifikasi
perangkat yang diklaim jauh lebih aman dan personal dengan opsi
pemakaian detak jantung sebagai password. Cukup unik dan inovatif
memang, mengingat banyak gadget masa kini seperti smartwatch atau
smartband (gelang pintar) yang sudah dibekali dengan sensor detak
jantung, tetapi belum ada yang memulai pengembangannya.
Ternyata Byonym juga akan mulai menerapkan sistem autentifikasi ini
lewat smartband terbaru mereka "Nymi". Dengan membenamkan sensor EEG
pada Nymi, perangkat tersebut dapat mengukur getaran yang bersifat
elektris yang dihasilkan oleh jantung. Seperti yang dilansir oleh Gizmodo (24/09), geratan listrik yang terdapat pada nadi manusia bisa lebih sensitif dan personal ketimbang sidik jari.
Ritme detak jantung yang terlihat dari getaran elektris dapat dipakai
sebagai pengganti password untuk melakukan pengesahan login atau
pembayaran online dengan teknologi nirkabel. Jika Byonym berhasil dengan
proyek Nymi, bukan tidak mungkin bila mereka akan berkontribusi dalam
merevolusi mekanisme autentifikasi gadget dan menyalip vendor-vendor
teknologi vendor besar lain.
Smartband Nymi sendiri masih berada dalam tahap pengembangan dan
belum akan dijual dalam waktu dekat, tetapi calon pembeli sudah bisa
memesannya langsung di website Byonym. Guna mengembangkan teknologi
autentifikasi dengan detak jantung ini, Byonym berhasil mendapatkan
sumbangan tak kurang dari USD 14 juta atau sekitar Rp 167 miliar lebih.
Post a Comment