Posted by : Edi Sumarno
Friday, 3 October 2014
Revolusi Apple mungkin saat ini masih bisa dibilang tengah berlangsung. Dimulai pada tahun 2001, Jobs menciptakan iTunes dan dipasang di iPod. Hal tersebut membuat Apple menjadi perusahaan teknologi yang mampu mencakup segala kebutuhan hidup masyarakat.
Akan tetapi, sejak meninggalnya Sang Maestro - Steve Jobs pada tahun 2011 lalu, inovasi Apple 'nyaris mati'. Terlebih lagi saat perilisan iPhone 6 bulan lalu, banyak pihak mulai melemparkan kritik panas terkait desain, fitur, dan lain sebagainya. Apple dianggap kehilangan arti kata 'inovasi' dalam produknya. Lantas mengapa hal itu bisa terjadi pada Apple?
Berikut ini ada sejumlah argumen yang dilontarkan oleh kritikus terkait miskinnya inovasi pada Apple. Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.
1.
Terlalu mementingkan keindahan
Produk terbaru Apple - iPhone 6 adalah contoh sempurna tentang bagaimana perusahaan telah memfokuskan sebagian besar energi pada gaya dan estetika. Namun di sini hanya terlihat estetika atau keindahan saja yang menonjul, sementara tidak ada inovasi yang ada baik dari software atau pun hardware.
Ambil contoh dua versi terbaru dari iPad Air dan iPad Mini, yang mana keduanya tidak memiliki fitur baru yang signifikan untuk ditawarkan pada konsumen. Kecuali hanya lebih tipis dan ringan, serta 'sedikit' lebih cepat dari versi sebelumnya.
Kamera depan dan belakang sama persis dengan versi sebelumnya, retina belum diperbaiki. Yang lebih memprihatinkan adalah Apple tidak berusaha mengintegrasikan beberapa fitur mereka - sensor sidik jari ke iPad, seperti yang dimiliki iPhone 5S.
2. Hanya menjadi pengikut
Tidak diragukan bahwa iPhone saat ini adalah smartphone paling 'hot' di kalangan masyarakat, bahkan di beberapa negara penjualannya mengalahkan pesaing terberat mereka - Samsung.
Selama beberapa tahun terakhir, smartphone tangguh Samsung dari keluarga Galaxy terlalu tinggi bagi Apple yang dianggap tidak memiliki inovasi yang ampuh. Coba bandingkan dengan operating system Android yang mendahului Apple iOS menerapkan teknologi interface terbesar mereka - Gesture Control dan Eye Tracking. Apple sekali lagi harus keluar dengan mengikuti inovasi Samsung beserta teknologi yang sama, tanpa mengadakan inovasi sendiri.
3. Tidak ada produk yang benar-benar baru
Apple belum merilis produk baru sejak tahun 2010 ketika memperkenalkan iPad pertama. Tahun ini selama Apple merilis konferensi untuk mengumumkan iPhone 6, mereka mengungkapkan untuk gadget yang sama sekali baru - Apple Watch.
Secara teknis sebenarnya perangkat ini tidak memiliki teknoogi baru sama sekali pada kenyataannya.
Apple Watch terdiri dari semua teknologi dan fitur dari iPhone atau iPad yang sudah ada sebelumnya. Hanya saja dijadikan dalam kemasan yang berbeda. Produk terbaru Apple hanya campuran dari semua perangkat Apple. Bahkan perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut bukan vendor pertama yang mengeluarkan jam tangan pintar.
4. Kemitraan dengan IBM yang hanya bersifat uang
The International Business Machines Corporation atau yang biasa dikenal dengan nama IBM adalah perusahaan teknologi multinasional Amerika dengan fokus utama sebagai manufaktur dan pemasaran hardware komputer. Pada 15 Juli 2014 lalu, IBM dan Apple mengumumkan kerjasama yang akan mencakup penjualan produk Apple yang sebagian besar adalah iPhone dan iPad.
IBM akan menggunakan hubungan bisnis dan perusahaan mereka sebagi konsultan untuk ide-ide dan umpan balik palikasi baru. Hal itu mencakup banyak model bisnis yang diambil oleh IBM dan pelanggan. Kesepakatan itu sendir sebenarnya cukup wajar, mengingta CEO Apple - Tim Cook pernah bekerja untuk IBM selama 12 tahun sebelum dia bergabung dengan Apple tahun 1998 silam.
Kesepakatan ini dapat dilihat semata-mata untuk meraih keuntungan. Bagaimana caranya perusahaan hanya untung, untung, dan untung. Anda pun bisa melihat adanya penurunan inovasi Apple dari tahun ke tahun.
Konsultan manajemen Amerika dan Forbes kontributor Peter Cohan menegaskan bahwa Cook mencoba untuk memaksimalkan keuntungan dengan terus menjual produk yang ditemukan oleh Steve Jobs bukannya mengambil risiko dan menciptakan produk baru.
Kemitraan dengan IBM lebih banyak mengkhawatirkan yang saat ini sudah mulai tumbuh di pikiran semua orang - khususnya pemegang saham Apple dan investor. Mereka menganggp bahwa perusahaan benar-benar tidak memiliki trik lagi memenangkan pasar.
5. Apple bukan lagi Steve Jobs
Dulu Steve Jobs sangat percaya bahwa kesuksesan Apple adalah buah dari konsistensi di ranah teknologi dan seni. Perangkat Apple adalah produk dari pemikiran kritis dan cerdik. Jobs selalu ingin fokus pada penciptaan perangkat yang intuitif tapi menyenangkan utnuk digunakan.
Ironisnya, kini produk Apple temapkanya kehilangan pandangan misi yang mendukung itu. Saat produk baru iPad dan iOS 8 diumumkan, Tim Cook hanya berfokus pada 'keindahan' dari program dan 'kecepatan'. Hanya itu. Sementara mimpi Jobs benar-benar sudah hilang di tangan dan tindakan Cook sekarang.
Post a Comment