Posted by : Edi Sumarno Saturday 11 October 2014

                                                                     BAB I
                                                                 
                                                            PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Salah satu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen.
Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Selain melalui proses fotosintesis, tumbuhan juga dapat mendapatkan energi melalui proses respirasi. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan.
Fotosintesis merupakan contoh anabolisme, yaitu proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Sedangkan respirasi merupakan contoh katabolisme, yaitu proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik (Subardi, 2009).
B.   Tinjauan Pustaka
1.    Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Proses fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energy matahari oleh tumbuhan hijau yang terjadi pada kloroplas. Fotosintesis terjadi melalui dua tahap yaitu tahap reaksi terang (fotofosforilasi) dan tahap reaksi gelap (siklus calvin). Reaksi terang terjadi di ganum (grana), reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Tumbuhan hijau memiliki kemampuan menggunakan CO2 dari udara yang akan diubah menjadi bahan organic dengan bantuan cahaya matahari. Persamaan reaksi fotosintesis adalah :
6H2O + 6CO2  C6H12O6 + 6O2
Tidak semua radiasi cahaya matahari dapat dimanfaatkan untuk kegiatan fotosintesis, hanya pada radiasi cahaya tampak (380 – 700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 – 700), hijau kuning (510 – 600 nm), biru ( 410 – 500 nm), dan violet.
  • Syarat-syarat terjadinya fortosintesis
Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agari proses fotosintesis dapat terjadi :
1.    Tumbuhan berklorofil
2.    Cahaya matahari
3.    Air tanah (H2O) dan CO2 dari udara
4.    Menghasilkan amilum dan membebaskan O2.
  • Faktor penentu laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1.    Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2.    Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.    Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.    Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.    Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.    Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
2.    Respirasi
Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya (Jukri & Heru : 2004). Jadi, respirasi merupakan proses pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana..
Respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara akan membentuk karbon dioksida dan air. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2  6H2O + 6CO2 + 675 kal
Beberapa reaksi respirasi yang menghasilkan energi bergabung untuk membentuk ATP dan penggabungan inilah yang memungkinkan penyimpanan sebagian energi yang timbul selama respirasi, tidak hanya hilang sebagai panas. Jadi fungsi utama respirasi adalah menghasilkan molekul-molekul ATP.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi aerab dan respirasi anaerob. Untuk membandingkan perbedaan dari kedua jenis respirasi tersebut, menurut Jukri dan Heru (2004) perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob adalah sebagai berikut:
No.
Perbedaan
Aerob
Anaerob
1.
Umumnya terjadi setiap saatTerjadi hanya dalam keadaan khusus
2.
Berlangsung secara terus-menerusTerjadi hanya pada fase tertentu saja
3.
Energi yang dihasilkan besarEnergi yang dihasilkan kecil
4.
Tidak menghasilkan senyawa beracunMenghasilkan senyawa beracun
5.
Memerlukan oksigenTidak memerlukan oksigen
6.
Hasil akhir berupa CO2 dan H2OHasil akhir berupa C2H5OH dan CO2
Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di dalam sel yang berbentuk elips dan terbungkus oleh membran rangkap. Permukaan luarnya berlubang dan permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan atau krista yang masuk ke dalam stroma. Jumlah krista bervariasi, makin aktif sel megadakan respirasi maka makin banyak krista dalam mitokondria.
  • Tahapan reaksi kimia respirasi dibagi dua, yakni:
1.    Glikolisis, merupakan rangkaian perubahan glukosa menjadi asam piruvat
2.    Daur krebs atau siklus asam trikarboksilat (TCA) yakni perubahan asetil-CoA menjadi CO2, H2O, dan energi.
Perubahan glukosa menjadi asam piruvat dapat pula terjadi lewat jalur lain yaitu jalur yaitu jalur pentosa fosfat. Cadangan makanan yang berupa lemak dapat dioksidasi dengan cara dihidrolisis menjadi asam lemak terlebih dahulu. Asam lemak tersebut kemudian teroksidasi menjadi asam asetat dan asetil-CoA, kemudian di dalam glioksisom diubah menjadi glioksilat, malat, dan suksinat.
Karbohidrad merupakan substrat respirasi utama dalam sel jenis tumbuhan tinggi. Selain karbohidrad, ada juga glukosa, fruktosa, sukrosa, dan pati. Glukosa dan fruktosa merupakan bahan dasar bagi pembentukan karbohidrad yang lebih kompleks. Sukrosa (disakarida yang terdiri atas glukosa dan fruktosa) dan pati merupakan bentuk karbohidrad campuran yang penting dalam sel tumbuhan. Selain sukrosa yang merupakan bentuk senyawa organik utama yang ditrasportasikan di dalam tubuh tumbuhan. Pati sering terdapat di dalam sel tumbuhan dan biasanya berfungsi sebagai cadangan karbohidrad simpanan.

·         Alat Respirasi tumbuhan

Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
1.  Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup.  Lihat Gambar 1.



Gambar 1. Membuka dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga (guard cell) : stoma membuka (kiri), stoma menutup (kanan). (Sumber : Campbell et al. 1999)
2.  Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar. Lihat Gambar 2.
3.  Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori tanah. Lihat Gambar 4.




Gambar 3. Rambut Akar
4.  Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kea rah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang  hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang  besar berfungsi untuk menyalurkan oksigen.



Gambar 4. (a) akar pohon bakau   (b) akar pohon beringin

·         Faktor faktor yang mempengaruhi laju respirasi

Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
1. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
C.   Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Membuktikan bahwa pati merupakan bentuk simpanan sementara hasil fotosintesis pada tanaman.
2.    Membuktikan bahwa respirasi terjadi pada tumbuhan (makhluk hidup).
D.   Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Fotosintesis
a.    Bahan : Etanol, aquadest, kalium Iodida (KI) dan daun.
b.    Alat : Ketas karbon/kertas timah, selotip, hot plate, gelas kimia, pinset dan kertas tisu.
2.    Respirasi
a.    Bahan : Kecambah kacang hijau, kecambah kedelai, phenol red dan larutan gula.
b.    Alat : Kerikil, kertas tisu, tabung reaksi, rak tabung, skrup, kertas saring dan karet gelang.
E.    Prosedur Kerja
Adapun langkah – langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Fotosintesis
a.    Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang terkena sinar matahari langsung.
b.    Daun tanaman yang masih muda dan yang sedang ditentukan pada satu tanaman yang sama.
c.    Separuh daun bagian ujung ditutup dengan kertas karbon/kertas timah dengan bantuan selotip. Dibiarkan selama 1 minggu.
d.    Etanol dipanaskan hingga mendidih dengan menggunakan hot plate.
e.    Setelah 1minggu daun dipetik dan kertas karbon/kertas timah dibuka pada saat digunakan.
f.     Daun dimasukkan pada etanol yang telah mendidih menggunakan pinset hingga agak layu.
g.    Daun dicuci dengan aquadest.
h.    Daun direndam dalam larutan Kalium Iodida (KI) selama 5 menit.
i.      Daun dibilas lagi dengan aquadest kemudian ditiriskan dengan kertas tisu.
j.      Perubahan yang terjadi diamati pada bagian daun yang semula ditutup kertas karbon/kertas timah dengan yang tidak.
2.    Respirasi
a.    Tabung reaksi sebanyak 4 buah diletakkan pada rak.
b.    Tabung reaksi diisi dengan 20 tetes phenol red.
c.    Skrup dimasukkan sampai menyentuh dasar tabung reaksi.
d.    Tabung reaksi 1 sampai 4 diberi tanda dengan kertas label.
e.    Tabung reaksi 1 diisi dengan 20 kecambah hijau, tabung reaksi 2 diisi 20 kecambah kacang kedelai, tabung reaksi 3 diisi kerikil 5 butir dan tabung reaksi 4 diisi dengan kertas tissue yang dicelupkan kelarutan gula.
f.     Tabung reaksi kemudian ditutup dengan kertas saring dan diikat dengan karet gelang.
g.    Setelah ditunggu beberapa menit, dicatat tabung reaksi mana yang lebih dulu terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning.
F.    Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagi berikut :
1.    Fotosintesis
a.    Setelah dibuka dari penutupnya, warna daun yang semula hijau terlihat menjadi lebih kuning (terang). Sedangkan pada bagian daun yang tidak ditutup, warna hijau daun tetap terjaga.
b.    Setelah dicelupkan didalam alkohol dan larutan Kalium Iodida (KI), bagian daun yang ditutupi kertas karbon, warna daunnya menjadi semakin pudar sehingga terlihat transparan. Hal ini membuktikan bahwa pada bagian daun yang tertutup tidak mengalami fotosintesis karena tidak terkena sinar matahari langsung.
c.    Setelah dicelupkan didalam alkohol dan larutan Kalium Iodida (KI), bagian daun yang dibiarkan terbuka, warna daunnya tetap hijau. Hal ini membuktikan bahwa pada bagian tersebut terjadi peristiwa fotosintesis karena terkena sinar matari langsung.
d.    Kesimpulan dari percobaan ini adalah peristiwa fotosintesis hanya terjadi pada bagian daun yang terkena sinar matahari langsung, sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas karbon, tidak terjadi fotosintesis sehingga warnanya menjadi lebih kuning (transparan).
2.    Respirasi
No.
Tabung reaksi
Waktu (menit)
Keterangan
1.
Kecambah kacang hijau
 7 menit
Merah menjadi kuning
2.
Kecambah kedelai
 12 menit
Merah menjadi kuning
3.
Kerikil
-
Tidak mengalami perubahan
4.
Kertas tissue
-
Tidak mengalami perubahan

  1. Tabung reaksi yang lebih cepat mengalami perubahan warna merah menjadi kuning adalah tabung reaksi 1 yang berisi kecambah kacang hijau.
  2. Pada tabung 1 dan 2 terjadi perbedaan waktu yaitu tabung 1selama 7 menit dan tabung 2 selama 12 menit. Hal ini dikarenakan pada tabung 1 dan 2 diisi dengan kecambah yang memiliki ukuran biji kecambah yang berbeda-beda.
  3. Tabung reaksi yang mengalami perubahan warna dari merah menjadi kunging hanya terjadi pada tabung 1 dan 2, sedangkan pada tabung 3 dan 4 tidak terjadi perubahan warna apapun.
  4. Kesimpulan dari percobaan ini adalah peristiwa respirasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada tabung reaksi hanya terjadi pada tumbuhan (makhluk hidup) yaitu pada kecambah kacang hijau dan kecambah kedelai. Sedangkan pada benda mati (kerikil dan kertas tiisu) tidak mengalami respirasi karena tidak mengalami perubahan warna apapun.
G.   Pembahasan
1.    Fotosintesis
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikatakan bahwa kegiatan menutup sebagian daun dengan kertas karbon, sedangkan sebagiannya lagi dibiarkan tetap terbuka merupakan suatu cara untuk mengetahui ada tidaknya proses fotosintesis yang terjadi daun tersebut.
Ternyata, pada saat akan digunakan (setelah dibiarkan selam 1 minggu), bagian daun yang ditutupi dengan kertas karbon dengan bantuan selotif tersebut mengalami perubahan pada warna daunnya yaitu dari warna hijau menjadi sedikit lebih kuning dan terlihat layu. Sedangkan pada bagian daun yang dibiarkan terbuka, warna daun tetap hijau dan terlihat segar.
Kemudian, setelah daun tersebut dicelupkan pada etanol yang sebelumnya telah dipanaskan hingga mendidih dan direndam dalam larutan Kalium Iodida (KI), perbedaan antara bagian daun yang tertutup dan terbuka terlihat semakin mencolok. Pada bagian daun yang ditutupi dengan kertas karbon, warna daunnya menjadi semakin pudar dan transparan. Sedangkan, pada bagian daun yang tidak ditutupi dengan kertas karbon (terbuka), meskipun mengalami sedikit perubahan pada permukaan daunnya, warna tetap lebih hijau jika dibandingkan dengan bagian daun yang tertutup.
Hal ini ternyata disebabkan oleh pengaruh proses fotosintesis yang hanya terjadi pada bagian daun yang terkena sinar matahari langsung. Pada daun yang ditutupi dengan kertas karbon tidak terjadi fotosintesis, sehingga warna daunnya menjadi lebih kuning dan sedikit layu. Sedangkan, pada bagian daun terbuka, terjadi proses fotosintesis, sehingga warna daunnya tetap hijau dan segar.
2.    Respirasi
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikatakan bahwa proses respirasi dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada masing-masing tabung reaksi setelah diberi phenol red, yaitu dari warna merah menjadi kuning.
Peristiwa respirasi hanya terjadi pada makhluk hidup, dalam percobaan kali ini yaitu pada kecambah kacang hijau dan kecambah kedelai, yaitu pada tabung 1 yang diisi dengan kecambah kacang hijau, perubahan warna dari merah menjadi kuning baru terjadi setelah  7 menit dan tabung 2 yang diisi dengan kecambah kedelai, perubahan warna dari merah menjadi kuning terjadi setelah  12 menit. Sedangkan, pada benda mati (kerikil dan kertas tisu) tidak terjadi peristiwa respirasi karena tidak terjadinya perubahan warna sama sekali pada tabung 3 dan 4.


H.   Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Tumbuhan harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat untuk dapat        memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
2. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses          sintesi karbohidrat.
3. Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks           dan besar.
4. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.
5. Proses fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energy matahari oleh tumbuhan hijau yang             terjadi pada kloroplas.
6. Persamaan reaksi fotosintesis adalah : 6H2O + 6CO2  C6H12O6 + 6O2
7. Fotosintesis terjadi melalui dua tahap yaitu tahap reaksi terang (fotofosforilasi) dan tahap reaksi         gelap (siklus calvin).
8. Reaksi terang terjadi di granum (grana), sedangka reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
9. Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang digunakan       untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi             lainnya.
10. Persamaan reaksi respirasi adalah C6H12O6 + 6O2  6H2O + 6CO2 + 675 kal
11.Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi                            aerab dan respirasi anaerob.
12. Respirasi aerob adalah respirasi yang terjadi dengan adanya oksigen, sedangkan reaksi anaerob           adalah respirasi yang terjadi tanpa adanya oksigen.
13. Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di dalam sel yang berbentuk elips         dan terbungkus oleh membran rangkap.
14. Karbohidrad merupakan substrat respirasi utama dalam sel jenis tumbuhan tinggi.
15. Alat-alat respirasi (pernapasan) tumbuhan terdiri dari stomata, lentisel, rambut akar dan alat                  pernafasan khusus yang dimiliki oleh tumbuhan tertentu.
16. Fotosintesis merupakan contoh anabolisme, yaitu proses-proses penyusunan energi kimia melalui        sintesis senyawa-senyawa organik.
17. Respirasi merupakan contoh katabolisme, yaitu proses penguraian dan pembebasan energi dari           senyawa-senyawa organik.
18. Peristiwa fotosintesis hanya terjadi pada bagian daun yang terkena sinar matahari langsung,                 sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Sedangkan pada bagian daun yang tertutup, tidak           terjadi fotosintesis sehingga warnanya menjadi lebih kuning (transparan).
19. Peristiwa respirasi hanya terjadi pada makhluk hidup.


DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N A.,J.B. Reece, & L.G. Mithchell. 2005. Biologi. Edisi Kelima. Terj. dari: Biology.5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta : Erlangga.
D.A. Pratiwi (2006) Biologi untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Subardi, dkk. 2009. Biologi untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.

- Copyright © Edis Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -